Syekh Sayyid Al-Hafizh Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi (bernama lengkap Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini ibn Muhammad Mishbah ibn Bahruddin Azmatkhan; lahir di Banyuwangi 25 Jumadil Akhir 1397 H/ 13 Juni 1977 M) adalah tokoh sufi yang berasal dari Indonesia.
Syekh Shohibul Faroji juga merupakan mufti dan faqih di PT. Islamic Mint Nusantara. Tugasnya adalah mengeluarkan fatwa. Ia mengeluarkan fatwa tentang Fatwa Berat dan Kadar Dinar Islam.[1] PT. Islamic Mint Nusantara adalah sebuah perusahaan yang mencetak koin dinar dan dirham di Indonesia, dengan tujuan agar masyarakat menggunakan dinar dirham tersebut sebagai alat tukar.[2]
Syekh Shohibul Faroji juga aktif di beberapa organisasi, seperti di salah satu komisi pada Majelis Ulama Indonesia,[3] Nahdlatul Ulama, dan Masyarakat Ekonomi Syari'ah (MES).[4]
Syaikh Shohibul Faroji Azmatkhan telah menulis berbagai karya di bidang tauhid, Tafsir, Hadis, Fiqih, Ushul Fiqih, dan ilmu-ilmu ma’rifat. Daftar karyanya antara lain:[rujukan?]
Panduan Menuju Pencerahan Ruhani
Tafsir Ma'rifatullah,
Tafsir Liqa' Allah.
Tafsir Mahabbatullah, volume 1-114
Tafsir Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Tafsir Dinar Dirham Islam
Hadits Dinar Dirham Islam
Fiqih Dinar Dirham Islam
Fiqih Pasar Islam
Fiqih Baitul Mal'
Fiqih Masjid
Fiqih Khilafah Islam
---Tarekat dan para guru
Syaikh Shohibul Faroji Azmatkhan adalah Al-Mursyid dari beberapa tarekat, yaitu:[rujukan?]
Tarekat Alawiyyah
Tarekat Qodiriyah
Tarekat Naqsyabandiyah
Tarekat Syadziliyah
Tarekat Sanusiyyah
Tarekat Maulawiyyah
Tarekat Nur Muhammadiyyah
Tarekat Khidiriyyah
Tarekat Ahadiyyah
Tarekat Suhrawardiyyah
Tarekat Kubrawiyyah
Tarekat Khalwatiyah
Tarekat Chistiyyah
Tarekat Ni'matullahi
Tarekat Rifa'iah
Tarekat Arqamiyyah
Tarekat Azmatkhaniyyah (Tarekat Walisongo)
Tarekat Badawiyyah
Tarekat Banawa
Tarekat Ghazaliyyah
Tarekat Imdadiyyah
Tarekat Khaliliyyah
Tarekat Madariyyah
Tarekat Malamatiyyah
Tarekat Naffariyyah
Tarekat Quraniyyah
Tarekat Qutubiyyah
Tarekat Sabariyyah
Tarekat Samaniyyah
Tarekat Syattariyyah
Tarekat Asyrafiyyah
Tarekat Mahabbatullah
Syaikh Shohibul Faroji Azmatkhan telah berguru kepada para ulama' dan mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung kepada keilmuan Nabi Muhammad, di antara para gurunya adalah:[rujukan?]
Asy-Syaikh As-Sayyid Bahruddin Azmatkhan (Guru Tarekat, Fiqih Syafi'i, Tafsir, dan Tauhid), kepada Syaikh ini, Syaikh Shohibul Faroji menerima beberapa ijazah sanad kemursyidan dan kepada guru ini pula, ia belajar kitab ansab
Asy-Syaikh KH. 'Adlan 'Ali Azmatkhan(Guru Tahfizhul Qur'an, Pendiri Pesantren Walisongo, Cukir, Tebuireng, Jombang), kepada Asy-Syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad Tahfizhul Qur'an yang bersambung kepada sanad Rasulullah,
Asy-Syaikh Yusuf Masyhar (Guru Tahfizhul Qur'an, Pendiri Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng, Jombang), kepada Asy-Syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad Tahfizhul Qur'an yang bersambung kepada sanad Rasulullah,
Asy-Syaikh Marzuki Muslih (Guru Nahwu Shorof Balaghah), kepada Syaikh ini, Asy-Syaikh Shohibul Faroji menerima ijazah sanad nahwu-shorof-balaghah.
Prof.KH. Ibrohim Hosen (Mantan Ketua Umum MUI), kepada Professor ini, Syaikh Shohibul Faroji belajar Ushul Fiqih, Qawaidul Fiqhiyyah, dan Fiqih Muqaranah (perbandingan Madzhab), dan mendapatkan sanad keilmuan bidang Ushul fiqih, Qawaidul Fiqhiyyah dan Fiqih Muqaranah
Asy-Syaikh Asy-Syarif As-Sayyid Muhammad bin 'Alwi bin 'Abbas Al-Maliki Al-Hasani (Ulama' Besar Makkah, Saudi 'Arabia), kepada Asy-Syaikh ini, Syaikh Shohibul Faroji belajar beberapa ilmu-ilmu hadits dan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Ketika belajar kepada 'ulama' ini. Ia tinggal di luar ma'had (khorijiy), karena dalam waktu bersamaan, ia belajar kepada beberapa ulama' lain di lingkungan Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi Madinah
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus